Kesehatan mental dan fisik dapat dipengaruhi oleh berbagai hal termasuk gaya hidup sehari-hari. Dalam periode pandemi seperti hari ini, banyak perasaan kesepian yang dialami, yang jika dibiarkan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik.
Perasaan kesepian pada tahap kronis terbukti menyebabkan berbagai penyakit mental dan fisik, seperti depresi terhadap penyakit jantung. Untuk detail lebih lanjut, berikut adalah dampak negatif dari perasaan kesepian yang berlangsung terus menerus.
- Meningkatkan Hormon Kortisol
Perasaan kesepian membuat seseorang lebih cenderung mengalami stres, yang tubuh akan menafsirkannya sebagai ancaman. Menanggapi kondisi ini, tubuh akan menghasilkan hormon kortisol.
Waktu pinjaman, pelepasan kortisol secara teratur dapat benar-benar dapat mendukung sistem kardiovaskular dan imunitas tubuh, serta baik untuk metabolisme. Namun, jika levelnya terlalu banyak, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan regulasi dalam berbagai sistem tubuh, dan meningkatkan kejadian penyakit jantung, diabetes, kanker, dan sebagainya.
- Meningkatkan Inflamasi
Menurut proses akademi ilmu nasional Amerika Serikat pada tahun 2015, dinyatakan bahwa orang-orang yang merasa kesepian memiliki tingkat biomarker inflamasi yang lebih tinggi, peningkatan aktivitas gen inflamasi, dan penurunan gen antivirus.
Selain itu, kesepian juga dapat mempengaruhi hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA), yang bagian ini mengatur peran hormon stres dalam respons stres. Kesendirian dalam jangka panjang dan berada di tahap kronis dapat berdampak pada perubahan signifikan terhadap respons stres dan suasana jangka panjang.
- Berhubungan Erat Dengan Depresi
Ini terkait dengan hubungan stres, tetapi depresi juga memiliki hubungan nyata dengan kesepian. Depresi dapat meningkatkan risiko kesepian, dan sebaliknya. Luncurkan Forbes, satu gejala depresi adalah isolasi sosial; Dan jika seseorang merasa kesepian kronis, perasaan atau emosi dapat terpengaruh.
Menurut sebuah penelitian di jurnal Australian & New Zealand Journal of Psychiatry pada 2017, Lonely adalah prediktor kesehatan mental yang lebih kuat daripada kesehatan mental menjadi prediktor kesepian.
Oleh karena itu, dalam menjaga kesehatan mental Anda membutuhkan koneksi sosial dan perlu menjaga hubungan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
- Mengurangi Kesadaran dan Beresiko Demensia
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perasaan kesepian memiliki konsekuensi serius, termasuk yang terkait dengan pemikiran, fungsi eksekutif, fungsi kognitif, bahkan meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.
Menurut sebuah penelitian di jurnal Gerontology: Seri B pada tahun 2020 yang dihadiri oleh 12 peserta selama 10 tahun, hubungan yang signifikan ditemukan antara perasaan kesepian dan risiko demensia. Peserta yang merasa paling kesepian memiliki risiko lebih besar terkena hingga 40 persen.
Selain itu, menurut sebuah penelitian di jurnal JAMA Psychiatry pada tahun 2016, kurangnya hubungan sosial dapat menyebarkan peningkatan amiloid, di mana penumpukan di otak adalah penyebab utama penyakit Alzheimer. Ini karena senyawa-senyawa ini dapat menyebabkan kekacauan komunikasi antara sel-sel otak, menyebabkan penurunan kognitif pada pasien Alzheimer.
- Memengaruhi Pola Makan
Orang yang merasa kesepian umumnya memiliki pola makan yang buruk. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Psychology Interdisiplied dan diterapkan pada 2012, ditulis bahwa karakteristik kesepian sering dikaitkan dengan berbagai jenis gangguan makan, seperti anoreksia, bulimia, dan gangguan makan yang berlebihan (makan pijat).
Mencoba Steak Terenak di Jakarta
Jika kalian sedang kesepian lebih baik jalan-jalan untuk jelajah makanan dan mencoba makan-makanan yang sedang hitz, kalian juga bisa banget cobain Steak di Barapi Meat and Grill.
Restoran steak terbaik di Jakarta ini menyediakan varian steak enak, steak sehat, serta steak murah dengan jaminan rasa yang berkualitas.
Oleh: Fithrotul Izzah, source diambil dari IdnTimes.com