Masih banyak orang yang kurang bahagia, karena tidak dapat menemukan kebahagiaan itu sendiri. Seperti halnya, saksi hidup, Nizam Kushumadalu, suka gelisah tentang hidupnya bahkan sulit sekali mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya. Asramanya kandas di tengah jalan, lantaran sosok yang dicintainya malah direbut oleh temannya sendiri dan tak ada orang satupun yang menemani; selain orang tua dan bayangannya sendiri.
Sejak kepergiannya, area balap liar telah menjadi teman akrabnya buat menuntaskan kekesalan. Bahkan sudah menjadi hobi tersendiri untuk mendapatkan kesenangan. Ia tahu, apa yang dijalankan setiap harinya, sangat membahagiakan dirinya sendiri dan oranglain, namun ia belum ketemu cara lain untuk tetap bahagia meski dirinya sudah mendua.
Waktu terus menemani langkahnya pergi. Hingga suatu hari, ia dituntun oleh rasa lapar yang melanda untuk datang ke restoran steak di Jakarta Barat, bernama Barapi Meat & Grill. Ia melihat banyak sekali kendaraan yang terparkir, orang-orang yang berdiri di depan kasir dan pepohonan rindang yang menyejukkan kedatangannya.
Pertama kali memasuki area dine-in, ia diberi sambutan hangat dari salah satu Associate restoran tersebut; dari pintu masuk dibukakan, dicarikan meja yang tersedia, hingga mempersilakan duduk kepadanya.
“Selamat malam, saya Via, kita mempunyai menu steak favorite steaklovers. Ada Wagyu Steak marbling 9/10, prime steak jenis potongan striploin, prime steak jenis potongan ribeye,” ucapnya sembari tersenyum kepada Nizam. Lalu Nizam pun memesan menu unggulan restoran steak di Jakarta tersebut.
“Wagyu steak 9/10,” ucapnya.
“Untuk tingkat kematangannya apa, kak?” tanya Via.
“Medium Well aja, kak. Drinknya apa aja kak?” jawabnya.
“Kita punya Mango Peach, Thai Tea, Ice Milo, Lemon Tea, Coca Cola atau Fanta. Kalau saya sarankan, buat menu wagyu steak 9/10 ini sangat cocok dengan Mango Peach, kak,” jawabnya.
“Iya sudah, sama Mango Peach,” lanjut Nizam sambil memberikan menu table ke Associate.
“Saya ulangi pesanannya lagi, ya, kak. Wagyu Steak 1 porsi sama Mango Peachnya 1 ya kak. Benar kan?”
“Iyah benar, kak,”
“Oke kak. Mohon ditunggu untuk pesanannya. Terima kasih,” Nizam tersenyum dan waiternya pun pergi meninggalkannya. Nizam menikmati suasana ketenangan dan ketentraman di restoran steak Barapi di Jakarta Barat. Ia mengamati ornamen-ornamen yang terpampang di restoran steak tersebut. Sebelumnya, ia tak pernah merasakan hal seperti ini. Ia dimanjakan dan dibahagiakan di tempat makan steak yang suka dibicarakan oleh steaklovers.
Saat Nizam masih menikmati suasana di resto, beberapa menit kemudian, salah satu Waiter di Barapi datang lagi untuk menyajikan menu yang dipesan oleh Nizam. “Ini menu Wagyu steak sama thai teanya, kak. Silakan dinikmati hidangannya. Kalau perlu bantuan, bisa memanggil saya kembali. Terima kasih,” ucap Via.
Nizam mulai menikmati hidangan tersebut. Ia terlihat bahagia dan senyum-senyum sendiri, seperti halnya orang bertemu kekasih lamanya. Ia sangat menikmatinya. Tidak hanya Nizam saja, dalam satu ruangan pun terdapat banyak kekasih yang memadu kasih dengan prime steak dari Barapi.
Kuyakini pasti juicy dari daging steak tersebut melimpah ruah ke rongga-rongga mulut, terasa kenikmatan dan kelezatan yang menyatu dengan lidah. Citarasanya saling melengkapi hingga steaklovers pada balik lagi karena sudah terlanjur jatuh cinta pada steak idaman steaklovers Jakarta.
Seperti itulah gambaran yang diceritakan oleh seorang lelaki muda kepada tim Litbang Barapi; banyak sekali saksi hidup atas pengalaman kulinernya di restoran steak rekomendasi ini. Apalagi dengan hidangan mewah dan harga murah sudah dapat sejuta kebahagiaan utuh.
Lalu kalau sudah tahu bikin kamu bahagia?
Kapan kamu merasakan sensasinya bersama kita?
*Note: Photo hanya sebuah ilustrasi atau bukan steaklovers yang diceritakan dalam kisahnya.
