Restoran steak Barapi Meat & Grill yang terletak di Jakarta dan Tangerang mengadakan program MeMe BarBar (Menggambar – Mewarnai Bareng Barapi). Program ini guna mengasah kreativitas si anak dengan cara pendekatan di bidang seni.
BaraNews, Jakarta, 5 Maret 2020 – Dua bulan yang lalu, restoran steak Barapi Meat & Grill yang terletak di Jakarta dan Tangerang meluncurkan program MeMe BarBar (Menggambar – Mewarnai Bareng Barapi).
Program ini merupakan bentuk keseriusan dari pihak manajemen restoran steak Barapi Meat & Grill dalam melawan kecanduan gadget pada anak. Pihak restoran juga ingin mengampanyekan cara mendidik anak dengan sederhana namun menciptakan kehangatan antara anak dan orang tua, yakni menggambar dan mewarnai.
Dengan kita (orang tua) memperkenalkan anak melalui dunia menggambar dan mewarnai guna mengasah kreativitas anak sejak dini. Dan suatu saat nanti, si anak memiliki cara pandang yang berbeda terhadap suatu objek dibandingkan cara pandang yang umum.
Oleh karena itu, restoran steak Barapi Meat & Grill meluncurkan program MeMe BarBar demi menyelamatkan anak dari kecanduan games di gadget dan konten negatif, karena kurangnya pengawasan dari kita (orang tua). Maka, dalam program MeMe BarBar ini, setiap orangtua yang membawa si buah hati ke restoran steak Barapi Meat & Grill akan diberikan media mewarnai berupa satu papan jalan, empat crayon, satu kertas A4 yang sudah ada gambarnya untuk diwarnai. “Siapa saja bisa mengikuti program MeMe BarBar yang diadakan Barapi. Tidak dikenakan biaya apapun bagi si buah hati yang ingin mewarnai di restoran steak Barapi,” ucap Agil, Restaurant Manager Barapi Meat & Grill cabang Kreo Lounge, Kota Tangerang.
“Setiap pelanggan yang membawa si buah hati yang berusia minimal empat tahun, akan diinformasikan oleh Waiter resto steak Barapi tentang program MeMe BarBar ini. Bilamana pelanggan bersedia, maka Waiter akan menyiapkan media mewarnainya,” jelasnya.
Media mewarnainya (kertas A4) memiliki tiga gambar yang berbeda, di antaranya: Sapi, Burger dan Steak. Ketiga gambar tersebut akan dipilih salah satunya untuk diwarnai oleh anak pelanggan. Pemilihan gambarnya akan diacak atau sesuai persediaan yang masih ada. “Gambarnya random, jadi waiter akan memilih stock gambar yang masih ada untuk diwarnai oleh anaknya pelanggan,” ujarnya.
Saat diwawancari oleh tim Redaksi BaraNews, Solihin, salah satu pelanggan restoran steak Barapi Meat & Grill yang sedang mengajari si anak dalam mewarnai menjelaskan, kegiatan seperti meme barbar ini sangat bermanfaat bagi pelanggan yang membawa anak. “Ini bermanfaat banget buat si anak. Selain meningkatkan daya kreativitas anak, kita sebagai orangtua jadi makin dekat dengan mengajari, mendidik anak saat sedang mewarnai. Selain itu, kita juga nggak bingung kalau anak lagi rewel saat kita (orang tua) masih makan. Biasanya ‘kan kalau anak nangis gitu, pasti ujung-ujungnya ngasih handphone buat main games atau nonton Film kesukaannya,” katanya.
“Malah kalau kita (orang tua) sering memanjakan anak (yang masih berusia terlalu dini) dengan handphone, justru akan membuat anak kecanduan. Bahkan kadang nggak mau makan kalau udah asyik sama handphone” terangnya.
Solihin tampak senang melihat keceriaan si anak dalam mewarnai. “Kedekatan seperti ini jarang saya dapatkan. Biasanya, setiap hari senin sampai jumat, saya dan istri itu kerja. Jadi anak diasuh sama baby sister. Saya senang sekali, melihat Widi (anaknya) ceria mewarnai dan ditemani oleh kami (orang tua),” katanya.
“Ternyata, mewarnai sama anak ini menyerukan juga, ya.” tambahnya dengan wajah yang sumringah ke hadapan tim redaksi BaraNews, Sabtu (29/02/2020).
Ditemui di tempat yang berbeda, Ahmad Rifai, Marketing Communications Executive & Digital Spesialist yang mengelola brand restoran steak Barapi Meat & Grill mengungkapkan, program MeMe BarBar ini guna menyelamatkan si anak dalam kecanduan gadget. “Pada dasarnya, kita ingin merangkul orangtua anak yang datang ke Barapi Meat & Grill untuk memberikan media pembelajaran yang sesuai dengan usia si anak. Sebaiknya anak yang berusia dini seperti dua tahun hingga dua belas tahun itu tidak diperkenalkan dengan gadget lebih dulu, biarkan dia bermain bebas tanpa tersentuh teknologi,” ungkapnya.
“Masih banyak cara untuk orangtua memberikan edukasi kepada anak. Misalnya menggambar dan mewarnai untuk meningkatkan kreativitas, berlatih menghitung untuk mengacu ketangkasan otak anak, bercocok tanam agar anak peduli dengan lingkungan dan lain sebagainya,” tutupnya. (Fay).